Seperti disentuh tangan Tuhan. Itulah suasana yang dirasakan Imam Masjid Al-Farah, Ground Zero, New York, Feisal Abdul Rauf, untuk menggambarkan besarnya pertolongan Allah SWT yang diberikan untuk mendirikan sebuah Islamic Center di dekat lokasi runtuhnya menara kembar WTC.
Meski mendapatkan banyak penolakan dan bahkan intimidasi, proyek senilai 100 juta dolar AS itu sejauh ini tetap berjalan sesuai rencana. Suara miring sejumlah politikus Partai Republik yang menolak proyek ini tak mampu menghentikannya.
Malah para politikus itu harus menenggak kekalahan dalam pemilu sela yang dilakukan di Amerika Serikat beberapa hari lalu. Kenyataan itulah yang membuat Rauf seperti di sentuh tangan Tuhan. "Saya rasakan sentuhan tangan Tuhan atas cita-cita mulia ini," ujarnya saat dialog terbuka dengan tema :"Islam di Amerika Serikat" yang digelar oleh International Conference Of Islamic Scholars (ICIS), di Jakarta, Jumat (5/11)
Inisiator pembangunan Islamic Center yang lokasinya hanya dua blok dari Ground Zero mengakui hambatan yang paling besar berupa ancaman politik yang didukung oleh sekelompok kecil masyarakat anti-Islam itu.
Rauf juga melihat, sejumlah media Barat telah memutarbalikkan fakta dan menyebarkan kampanye negatif terhadap rencana pembangunan Islamic Center yang diprakarsai oleh Inisiatif Cordoba ini. Opini yang berkembang tempat tersebut hanya sebuah masjid. Akibatnya, kesalahpahaman merebak di sebagian masyarakat New York.
Padahal, bangunan yang akan didirikan itu bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat dialog antarumat beragama. "Industri media mencintai konflik," sesalnya[republika]
0 Response to "Feisal Abdul Rauf,Imam Masjid New York: Saya Rasakan Sentuhan Tangan Tuhan"
Post a Comment