Dialog Masalah Ketuhanan Yesus-Kyai Bahaudin Mudhari vs Antonius Widuri- Debat Islam Katolik seri I

debat ketuhanan yesus bahaudin mudhary antonius widuriDiskusi atau Dialog Kristen Islam yang santun bukanlah debat kusir yang isinya hanya menghujat dan mencela. Diskusi atau debat agama yang baik seharusnya seperti apa yang ada dalam kisah ini. Dialog yang bertujuan mencari Tuhan atau mencari kebenaran agama, bukannya mencari pembenaran dan menghujat dengan membuat fitnahan dan kedustaan terhadap kepercayaan agama lain. Diskusi agama yang baik dan disertai akal dan dalil akan mengantarkan kepada suatu kebenaran yang berasal dari Tuhan. 
Ada catatan sejarah menarik tentang debat islam kristen antara Kyai kristolog dengan seorang penganut katolik yang pernah terjadi di Indonesia dan didokumentasikan. Ada banyak muslim kristolog di Indonesia, salah satunya seorang kyai bernama Bahaudin Mudhary yang hafal Al Quran dan kitab Injil. . 

Aku jadi ingat akan seorang sahabat mualaf bernama Edy Prayitno yang aktif dalam berbagai Diskusi dan debat agama Islam kristen. Beliau seorang mantan kristen protestan, yang pernah berkeinginan menjadi pendeta. semula aku mengenalnya di dunia maya dalam berbagai forum diskusi di grup facebook, lalu berlanjut dengan pertemuan copy darat. Beliau pernah mengisahkan kepadaku, kisah ke-mualaf-annya, bahwa imannya runtuh saat membaca buku "Dialog Masalah Ketuhanan Yesus", antara KH. Bahaudin Mudhary dari Sumenep Madura vs seorang Pemeluk katolik taat bernama Antonius Widuri. Buku itu berupa Kisah nyata hasil diskusi kyai Bahaudin dengan seorang pemeluk katolik.  Aku punya buku itu dan membacanya saat masih SMA. Tidak hanya saudara Edy Prayitno yang mendapat hidayah melalui buku Debat Islam Kristen antara Kyai Bahaudin Mudhari dengan Antonius Widuri. Banyak sekali orang kristen protestan dan katolik  yang mendapat hidayah setelah membaca buku tersebut lalu mengecek dan mempelajari isi alkitab dan membaca Al Quran. 

Melihat betapa berharganya isi buku itu untuk disebarluaskan sebagai sarana dakwah, maka aku pikir alangkah baiknya jika aku postingkan isi buku Dialog tersebut ke dalam blogku ini, dengan harapan akan semakin banyak mereka yang mendapat hidayah dan diselamatkan. Semoga artikel ini akan menjadi jalan keselamatan bagi non muslim (kristen) pencari Tuhan yang haus akan kebenaran dan mau menerima petunjuk. Semoga Allah menjadikan tulisan ini jadi amal jariyah bagi almarhum Kyai Bahaudin Mudhary

Dialog ini adalah kisah nyata yang terjadi di Sumenep, Madura di tahun 1970. saat itu aku belom lahir. hehehe.. :D
Berikut ini salinan buku "Dialog Masalah Ketuhanan Yesus". Aku bagi tulisan ini menjadi beberapa seri. 
====================================================================


ASAL MULA TERJADINYA PERTEMUAN

Pada malam selasa tanggal 9 Maret 1970, salah seorang santri dari Pesantren Sumenep Sdr. Marzuki mengadakan sekadar selamatan Tahun Baru Islam (1 Muharram tahun Hijriah) yang dihadiri oleh beberapa santri lainnya. Beberapa saat kemudian datang dua orang saudara bernama Markam dan Antonius Widuri (keduanya adalah tim akuntan) yang oleh kantornya Di Jakarta ditugaskan di PN. Garam Kalianget. Saudara Markan berasal dari Padang beragama Islam dan Saudara antonius Widuri berasal dari Jogjakarta beragama Kristen sejak kecil dan memang dari keluarga Kristen Katolik Roma.
Kedatangan saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tersebut ingin menemui Kyai Bahaudin Mudhari yang memang sudah dikenal sebelumnya. Oleh kawan-kawan, terutama oleh saudara Marzuki selaku tuan rumah, kedatangan dua saudara ini disambut dengan ramah tamah dan rasa gembira.
Kemudian saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke Sumenep menyertai saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai Bahaudin Mudhari, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama terkandung untuk membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam agama Kristen dan Islam. Juga soal yang berhubungan dengan i’tikat, kepercayaan diantara kedua agama tersebut
Menurut saudara Markam, karena bapak Kyai sedang tidak berada di sini, kalau bisa di lain waktu saja untuk menemui beliau. Akan tetapi sekiranya bapak Kyai dan Tuan Rumah serta saudara-saudara disini tidak berkeberatan, minta supaya diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya agar saudara-saudara tidak salah paham, karena hal tsb, hanya dari hai-kehati saja, yakni soal keyakinan pribadi semata-mata.
Kawan-kawan tidak berkeberatan asalkan berkisar soal agama saja, dan tidak ada kata-kata singgungan terhadap siapapun. jadi hanya merupakan soal jawab antara pribadi dengan pribadi saja.
Bapak Kyai Bahaudin menerangkan, sekiranya soal jawab antar pribadi ini tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang lain. Oleh saudara Markam dan Antonius dijawab bahwa yang penting adalah kepuasan, walaupun memerlukan waktu lama baik siang maupun malam. Kalau begitu menurut Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat menamakan pertemuan ini adalah pertemuan pertama. Dengan catatan pertemuan pribadi semata bukan pertemuan dengan undangan.
Perlu diterangkan dalam soal jawab ini nama-namanya disingkatkan. Huruf: “BM” untuk bapak Kyai Bahaudin Mudhary dan huruf “AW” untuk Antonius Widuri atau Sdr. Markam, karena saudara Markam sering ikut menjelaskan keterangan saudara Antonius.
=================

0 Response to "Dialog Masalah Ketuhanan Yesus-Kyai Bahaudin Mudhari vs Antonius Widuri- Debat Islam Katolik seri I"

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...