Suara Adzan Menggetarkan Negeri Ginseng

Kisah Masuk Islamnya Seorang Pemuda Korea

Teringat suatu kisah bersama mualaf Korea yang kini tengah study disaudi, pada 2 Tahun yang lalu kala Senja yang indah itu Aku diMasjid Al-amin Daegu Korea Rumah Allah yang didirikan. Masyarakat Indonesia yang bermukim di Daegu City, walau hari itu hari kerja tapi bersyukur perusahaanku lagi sepi kerjaan. Jadi Aku lebih suka itikaf atau berkatifitas di dalam Masjid dan Saat itu Aku lagi mempersiapkan event besar yaitu INDONESIA BOOK FAIR KE-1 di Daegu Korea selatan tepatnya diMusim semi pada awal Tahun 2008, selaku penanggung jawab atau Maul Masjid jadi lebih banyak memfokuskan untuk mempersiapkanya dan juga bertanggung jawab dalam membuat proposal dan mencari penerbit yang mau mensuport acara ini untuk mengirimkan buku-bukunya dan Alhamdulillah mendapat respon yang baik sehingga banyak penerbit diTanah air yang turut berpartisipasi mengirimkan bukunya keKorea, sampai puluhan penerbit saat itu, dari penerbit buku yang terkenal ditanah Air.

Dan hari-hari Aku mempersiapkan buku yang akan dipamerkan dari melabeli harga hingga pernik-pernik acara dipersiapkan bersama teman-teman dan satu temanku dari pribumi atau Penduduk asli korea,Ia mualaf yang selalu bersamaku dimasjid namanya KIM JIN YOUNG atau dikenal dengan nama UMAR nama mualafnya dan belakangan minta dipanggil dengan nama MUHAMMAD,dia anak muda seusia denganku, baru masuk islam 2 Tahun yang lalu (2006) tapi Subhanallahu semangat dakwah dan belajar islamnya luar biasa sehingga bisa mengislamkan Ibunya,dan dia sangat beda dengan mualaf lainya dia sangat rajin membaca,bertanya,menonton tayangan dakwah diweb dan sangat rajin belanja buku agama Islam berbahasa inggris,doa dan harapanku semoga kelak Dia jadi Ulama diKorea dan menjadi Imam Masjid Al-amin kelak,amin. sehingga Masjid Al-amin bisa menjadi persembahan buat masyarakat korea dari masyarakat muslim Indonesia,amin

Senja itu juga Aku asik diskusi denganya tentang apa saja,terutama tentang fiqih Islam, Ia sangat menyukainya, pada saat itu yang paling kuingat tentang Masuknya waktu shalat,walau jadwal shalat 5 waktu tersedia dipapan pengumuman tapi Ia ingin tahu,kenapa Maghrib harus jam sekian? dan Isya harus jam sekian? bukanya dijaman Rasul tidak ada jam yang menjadi patokan waktu Shalat,dengan bahasa Korea yang apa adanya Aku jelaskan, apa yang kutahu tentang fiqih waktu shalat walau dengan bahasa isyarat atau sekedar memperagakan dengan tangan atau anggota tubuh lainya (bahasa Trazan)

”Ummar ssi…memang benar dulu belum ada jam, tapi waktu shalat bisa kita ketahui lewat fenomena alam,contohnya dikatakan waktu maghrib apabila matahari Terbenam itulah saatnya maghrib tiba! Terus kalau Isya….? Dia menyela penjelasanku,sambil menyusul pertanyaan lagi.

Ummar perhatikan….langit Raya,sambil kutunjuk langit dipinggir jendela kaca masjid sambil sedikit kubantu bahasa isyarat tangan atau kerenya bahasa Tarzanlah….bila matahari itu telah terbenam pasti meninggalkan mega terang kemerah-merahan dan itu masih ada, berarti itu masih waktu maghrib, tapi bila mega merah sudah tidak ada alias sudah gelap hitam/malam,itu menandakan telah masuk Isya,kembali dengan semangat dia bertanya,Kalau subuh….? Ia memang sangat hafal sekali urutan shalat karena dialah mualaf yang kukenal paling rajin dengan shalat 5 waktu dan shalat sunahnya bahkan Ramadhan Dia selalu puasa sebulan penuh.

Kembali kujelaskan,Ummarssi(Saudara Ummar/bahasa korea) kalau subuh…Apabila gelap malam telah terusik terang atau ada garis-garis terang dilangit yang dinamakan fajar,maka itulah saatnya masuk subuh dan waktunya sampai terbitnya matahari (Sunrise) dengan agak bengong Ia memperhatikan penjelasanku dengan sedikit kutambah pakai bahasa Inggris sedikit karena memang Aku tahunya sedikit,hehehehe…

Sedangkan kalau dzuhur saat matahari ada tepat dikepala Kita tapi sudah tergelincir sedikit atau Kita bisa berdiri ditempat terbuka/halaman bila bayangan kita lebih pendek dari tubuh kita maka saat itu telah masuk dzuhur,sedangkan waktu Ashar ….Apabila bayangan Kita lebih panjang sedikit dari tubuh kita bila terkena sinar matahari itulah masuknya waktu Ashar,oke….? Ummar arasoyo? (bahasa korea/sudah paham) dengan senyum simpul Ia katakan …..Algesemnida! alias sudah mengerti (Bahasa Korea)

Setelah diskusi itu aku kembali santai digerai Buku masjid Al-amin yang penuh dengan buku-buku yang datang dari berbagai penerbit diIndonesia dan saat itu langit sudah mulai gelap menandakan matahari sudah terbenam,saat Aku santai karena kecapean mengurusin buku yang begitu banyak Aku agak malas untuk berwudhu disaat duduk santaiku kudengar Sound system berdenging tanda pengeras suara dibunyikan tiba-tiba ada suara adzan yang begitu menggema dengan lidah yang agak kesulitan melafadkan bahasa Arab dengan kumandang Adhan, pas dilafal Allahu Akbar….Allahu akbar……sangat kental sekali huruf “L” nya,Subhanallahu….masyaAllah ,,,seorang Mualaf yang begitu semangatnya menyambut waktu shalat dengan Adhan walau agak kesulitan dengan lafad-lafad Arab tapi begitu menggetarkan hatiku….kuucapkan istighfar harusnya Aku yang Adhan bukan dia….! ia begitu hormat dengan masuknya waktu shalat sedangkan kita yang mengaku Islam dari kecil….kadang
menyepelekan waktu shalat… kadang bukan hanya menyepelekan malah menghindari atau kadang cuek dan tidak membalas panggilanNya,padahal jelas sekali itu panggilan Allah SWT.yang maha Agung,maha kuasa Atas segalanya,Tuhan semesta alam,sangat jelas sekali ada lafadz HAYYAALLASHOLAH….HAYYA ALALFALAH (Ayo mari shalat…Ayo menuju kemenangan…..) yach…..hanya Orang yang shalatlah yang akan menuju kemenangan…..Orang-orang yang beriman dan ahli shalatlah yang akan mendapatkan keberuntungan sebagaimana FirmanNya dalam Q.S.Al-muqminun 1-2
“Sesungguhnya beruntunglah Orang-orang beriman (1) Yaitu Orang-orang yang khusyu dalam shalatnya (2)”

Ya Rabb….Jadikan hamba orang-orang yang Engkau jaga sehingga kami mampu memelihara shalat dengan khusyu agar kami menjadi Orang-orang yang beruntung.

Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. (9) Me
reka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (10) [ya’ni] yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.Q.s.Almuqminuun 9-11

Selamat jalan saudaraku Ummar semoga engkau disaudi sana dalam keadaan baik-baik saja serta dalam lindungan dan RidhoNya,amin

doa-doa kami menyertaimu dan semoga kelak engkau membawa Ilmu yang manfaat sehingga engkau bisa sebarkan dibumimu negeri ginseng ini,sehingga tegak kalimat LAA ILLAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADURASULULLAHU……
Amin-amin ya Rabbal alamin
Wallahu’alam bishawab

(Sumber: www.mbareppanutan.blogspot.com)

0 Response to "Suara Adzan Menggetarkan Negeri Ginseng"

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...